Denganadanya karya-karya tersebut, maka ada juga seseorang atau kelompok yang memberikan ulasan terhadap karya tersebut atau lebih tepatnya membuat teks ulasan. Struktur ketiga adalah evaluasi. Pada struktur ini, penulis teks ini akan menjelaskan secara lebih mendalam terhadap karya yang diulas. Dalam hal ini, pembahasan yang ada pada
Jakarta - Memahami urutan struktur teks ulasan yang benar adalah terdiri dari empat hal penting. Sebelum mengetahui seperti apa urutan struktur teks ulasan yang benar adalah, pahami dulu apa itu pengertian dari teks ulasan. Teks ulasan adalah memuat opini penulis yang didasarkan pada fakta sesungguhnya. Teks ulasan adalah sama dengan teks review yang berisi tinjuan. Teks ulasan adalah biasa dipakai untuk mengupas tuntas tentang karya, seperti buku, film karya sastra, hingga produk tertentu. Dalam buku berjudul Top Fokus Ulangan & Ujian SMP 2020 oleh Tim Maestro Eduka, teks ulasan adalah tulisan yang memuat tinjauan suatu karya untuk mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai. Lalu seperti apa urutan struktur teks ulasan yang benar? Dijelaskan urutan struktur teks ulasan yang benar adalah terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Memahami urutan struktur teks ulasan yang benar adalah kunci dari cara membuat teks ulasan. Agar lebih memahaminya, berikut ulas lebih mendalam urutan struktur teks ulasan yang benar adalah terdiri dari empat hal penting, Senin 1/8/2022.Pangeran Harry dilaporkan sedang menulis memoar tentang hidupnya. Penerbit Penguin Random House menyatakan memoar sang Duke of Sussex ditargetkan rilis pada akhir Menulis Credit sudah memahami tentang teks ulasan, kemudian perhatikan urutan struktur teks ulasan yang benar. Masih mengutip dari sumber buku yang sama, dijelaskan urutan struktur teks ulasan yang benar adalah dimulai dari orientasi, kemudian tafsiran, melakukan evaluasi, dan menuliskan rangkuman. Agar bisa lebih memahami urutan struktur teks ulasan yang benar adalah terdiri dari empat hal itu, simak penjelasannya berikut ini 1. Urutan Struktur Teks Ulasan yang Benar adalah Dimulai dari Orientasi Urutan struktur teks ulasan yang benar adalah dimulai dari orientasi. Orientasi dari urutan struktur teks ulasan yang benar adalah berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Paling penting dari urutan struktur teks ulasan yang benar adalah dari orientasi, berupa identitas karya. Identitas karya dapat ditulis dalam bentuk daftar atau melalui paragraf deskripsi. Contohnya, apabila cerpen atau buku, informasi dari orientasi sebagai urutan struktur teks ulasan yang benar adalah bagian pertama, perlu judul, pengarang, penerbit, dan tahun terbit. 2. Urutan Struktur Teks Ulasan yang Benar adalah Kedua Melakukan Tafsiran Urutan struktur teks ulasan yang benar adalah kedua berupa tafsiran. Tafsiran sebagai urutan struktur teks ulasan yang benar adalah bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas. Bagian tafsiran dari urutan struktur teks ulasan yang benar adalah memuat atau menjelaskan pandangan penulis terhadap karya yang diulas. 3. Urutan Struktur Teks Ulasan yang Benar adalah Ketiga Melakukan Evaluasi Urutan struktur teks ulasan yang benar adalah ketiga melakukan evaluasi. Evaluasi sebagai urutan struktur teks ulasan yang benar adalah dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran terhadap hasil karya. Pada bagian evaluasi sebagai urutan struktur teks ulasan yang benar adalah akan menyebutkan kelebihan, keunikan, hingga kekurangan karya secara detail. 4. Urutan Struktur Teks Ulasan yang Benar adalah Terakhir Berupa Rangkuman Urutan struktur teks ulasan yang benar adalah terakhir berupa rangkuman. Ini urutan struktur teks ulasan yang benar adalah paling penting karena memuat kesimpulan juga. Rangkuman sebagai urutan struktur teks ulasan yang benar adalah berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu Teks Ulasan dan PenjelasannyaMemahami jenis-jenis teks ulasan adalah lansir dari berbagai sumber ada tiga, yakni teks ulasan deskriptif, teks ulasan informatif, dan teks ulasan kritis. Agar lebih memahami, simak penjelasan jenis-jenis teks ulasan berikut ini 1. Teks Ulasan Deskriptif Memahami jenis teks ulasan deskriptif adalah berisi gambaran detail tiap bagian karya. Teks ulasan deskriptif adalah sering dilakukan pada karya fiksi untuk mendapat gambaran jelas tentang manfaat, pentingnya informasi, serta kekuatan argumentatif yang dituangkan penulis pada sebuah karya. 2. Teks Ulasan Informatif Memahami jenis teks ulasan informatif adalah memiliki gambaran singkat, padat, dan umum sebuah karya. Jenis teks ulasan informatif adalah tidak menyampaikan isi karya secara keseluruhan, melainkan hanya menyampaikan bagian yang penting saja. Kemudian lebih menekankan kelebihan atau kekurangan karya tersebut. 3. Teks Ulasan Kritis Memahami jenis teks ulasan kritis adalah berisi ulasan suatu karya yang terperinci dan mengacu pada metode atau pendekatan ilmu pengetahuan tertentu. Biasanya jenis teks ulasan kritis adalah ditulis secara objektif dan kritis, serta tidak berdasarkan pada pandangan subyektif dari penulis Teks Ulasan yang Mudah DipahamiIlustrasi Menulis Credit sudah memahami apa itu teks ulasan dan urutan struktur teks ulasan yang benar adalah dari orientasi sampai rangkuman, simak contohnya. Ini contoh teks orientasi melansir modul yang dipublikasikan Universitas Bina Sarana Informatika di laman website resminya 1. Contoh Teks Ulasan Puisi Puisi dengan judul “Ibu” merupakan salah satu karya dari Cantika Ayu yang telah diterbitkan pada majalah kalangan usia menengah. Puisi ini berisi doa dari seorang anak untuk Ibunya. Pencipta juga mengungkapkan rasa terima kasihnya untuk jasa seorang ibu. Pada pusisi digambarkan bahwa Ibu merupakan orang yang selalu ada untuk putra-putrinya. Di bait pertama hingga ketiga, penulis mengungkapkan doa untuk ibu. Penulis mengharapkan senyuman dan kebahagiaan Ibu tidak pernah pudar. Sang anak juga mendoakan agar Ibu selalu berada dalam tuntunan Tuhan. Puisi juga menggambarkan seorang Ibu yang terkadang banyak bicara namun sang anak terus berharap rezeki ibu terus mengalir. Puisi ini menunjukan rasa kasih sayang seorang anak kepada ibunya. Cinta dan kasih dari Ibu tidak akan pernah terbalaskan, sehingga ungkapan terimakasih saja tidak akan pernah cukup. Hal itu membuat sang anak mendoakan Ibunya dengan tulus tanpa henti. Puisi ini juga menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari yang dialami Ibu dan anak. Secara keseluruhan, puisi Ibu layak untuk dibaca. Puisi juga dapat dijadikan sebagai referensi ketika pembaca membutuhkan referensi untuk penulisan puisi dengan tema serupa. Setiap bait puisi ini membuat pembaca sadar bahwa pengorbanan seorang ibu tentu sangat besar. Puisi ini dapat menjadi motivasi agar hati seorang ibu selalu dijaga. 2. Contoh Teks Ulasan Buku Identitas Buku Judul Buku Cinta Brontosaurus Pengarang Raditya Dika Genre Komedi, Percintaan Penerbit Gagas Media Tahun Terbit 2006 Tebal Buku 160 Halaman Sinopsis Buku Dika merupakan seorang penulis yang baru saja putus dengan Nina dan pacarnya. Sejak putus, dia mempercayai bahwa cinta dapat kadaluarsa. Agen naskah Dika, Kokasih, mencoba untuk membuat Dika yakin kembali pada cinta seperti halnya keyakinan Kokasih pada Wanda, istrinya. Upaya kokasih membuat Dika pada rangkaian perkenalan yang absurd. Namun, cinta datang tanpa terduka seperti halnya saat Jessica bertemu dengan Dika. Sejak bertemu dengan Jessica, Dika mulai ragu akan kebenaran cinta yang dapat kadaluarsa. Di sisi lain, Mr. Soe Lim tengah menawarkan untuk memfilmkan buku Dika dengan judul Cinta Brontosaurus. Dika sangat bersemangat dalam menulis skrip film, namun Mr. Soe Lim mencoba untuk mengubah naskah asli Dika menjadi film horor. Buku ini merupakan kisah dari Dika yang kembali memahami cinta saat bertemu dengan Jessica, teman dan keluarganya. Tampilan buku cover buku ini sangat menarik dengan dukungan tampilan dalam yang membuat buku tampak lebih ceria. Isi dari buku ini sangat bagus mulai dari kisah komedi, cinta dan kehiudan sehari-hari yang dikemas secara menarik. Kisah sangat sesuai dengan kehidupan remaja masa kini. Bahasa pada buku ini menggunakan loe, gue, dan sebagainya yang merupakan bahasa gaul dan kekinian. Bahasa yang digunakan tidak seluruhnya mencakup Bahasa Indonesia yang baik namun hal tersebut selaras dengan tema dan isi buku yang mengisahkan remaja. Kisah dan tema yang ada di buku ini sangat menarik minat pembaca apalagi ditambah dengan kisah lucu yang dapat mengundang tawa. Namun, pembaca akan dibuat penasaran dengan akhir cerita yang mengambang. Ada juga beberapa kata yang vulgar dan perlu disensor. Cinta Brontosaurus menjadi salah satu buku yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, hadir dengan daya tarik yang besar. Jiwa humoris penulis membuat buku ini tidak membosankan untuk dibaca.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semuanyadihadirkan Hafney dengan penuh penghayatan sehingga kedalaman makna puisi-puisinya begitu terasa pada setiap baris dan baitnya. Sayangnya, pada beberapa puisi Hafney, yang hanya memiliki tiga hingga lima baris, kedalaman rnakna tersebut kurang berhasil dibangun penyair. Struktur isi teks ulasan yang tidak diungkapkan oleh pengulas pada Bacalah teks berikut! 1 5 cm merupakan judul novel karya Donny Dhirgantara yang bercerita tentang persahabatan lima pemuda. 2 Novel ini telah difilmkan pada tahun 2012 oleh sutradara Rizal Mantovani. 3 Film 5 cm ini merupakan visualisasi dari novelnya. 4 Secara garis besar, cerita dalam novel tidak banyak berubah dalam versi film. 5 Para aktor yang memerankan tokoh Zafran, Genta, Riani, Arial, Ian, serta Adinda berakting dengan baik sesuai karakter dalam novel. 6 Hal yang ditonjolkan dalam novel tersebut adalah suasana dan emosi yang dialami tokoh sehingga secara tidak langsung juga memengaruhi imajinasi pembaca. 7 Dalam film, hal tersebut juga ditonjolkan, terutama saat adegan perjalanan menuju puncak Mahameru. 8 Kenampakan alam dan suasana yang tergambar dalam novel berhasil divisualisasikan oleh sutradara. 9 Hanya saja, terdapat beberapa potongan adegan dalam novel yang tidak digunakan sehingga sedikit mengubah cerita. Bagian struktur teks ulasan yang tampak pada teks tersebut adalah ... Teksulasan memiliki beberapa ciri yang membedakan mereka dengan teks yang lainnya, sebagai berikut: Struktur teks ulasan yaitu: orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Berisi opini penulis terhadap suatu karya seni yang diulas. Menonjolkan suatu karya seni yang hendak dibahas. Teksnya berisi opini yang telah diinterpretasi. Apa saja struktur teks ulasan dan bagaimana cara membuatnya? Berikut penjelasan mengenai struktur, contoh, dan langkah-langkah menyusun teks ulasan.— Teks ulasan merupakan jenis teks yang mengulas karya, seperti buku, film, atau drama. Melalui teks ulasan ini, penulis ingin memberikan tanggapan dan penilaian mengenai suatu karya sastra. Tujuannya teks tersebut dapat menjadi pertimbangan pembaca apakah suatu karya layak untuk dinikmati atau tidak. Struktur Teks UlasanStruktur Teks Ulasan Menurut Mort1. Orientasi2. Tafsiran 3. Evaluasi4. RangkumanStruktur Teks Ulasan Menurut Kosasih1. Pengenalan isu2. Pemaparan Argumen3. Penilaian dan rekomendasiStruktur Teks Ulasan Menurut Isnatun dan Farida1. Judul2. Data3. Pendahuluan4. Isi5. SimpulanStruktur Teks Ulasan Menurut PardiyonoCara Membuat Teks UlasanLangkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan BukuLangkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan FilmContoh Teks Ulasan BukuContoh Teks Ulasan Film Struktur adalah suatu susunan unsur atau bagian yang saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan. Struktur ini digunakan penulis agar menghasilkan tulisan yang padu dan mudah dibaca. Pada dasarnya setiap jenis teks, termasuk teks ulasan, memiliki strukturnya masing-masing. Akan tetapi, para ahli berbeda pendapat mengenai urutan struktur teks ulasan yang benar. Untuk lebih jelasnya berikut akan disampaikan beberapa struktur teks ulasan menurut para ahli Struktur Teks Ulasan Menurut Mort Mort, dkk dalam Apriati 2015, 12 berpendapat bahwa struktur teks ulasan terdiri dari empat bagian, yaitu orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. 1. Orientasi Menurut Mort, struktur teks ulasan yang pertama adalah orientasi. Bagian ini berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas, baik itu buku, film, drama, cerpen maupun lagu. 2. Tafsiran Tafsiran berisi penjelasan detail mengenai karya yang diulas. Pada bagian ini, penulis biasanya akan membahas bagian-bagian dari suatu karya serta memaparkan nilai-nilai yang menjadi keunikan, kelebihan, dan kekurangan karya yang diulas. Selain itu, penulis biasanya juga membandingkan karya tersebut dengan karya yang mirip. 3. Evaluasi Sesuai namanya, bagian evaluasi berisi tentang evaluasi penulis terhadap karya yang diulas. Penulis akan memberikan penilaian mengenai kualitas karya yang diulas. Dalam melakukan evaluasi, penulis harus mempertimbangkan kriteria ulasan yang spesifik dan seimbang. Evaluasi yang baik sebaiknya mencantumkan sumber atau referensi yang mendukung evaluasi. 4. Rangkuman Struktur teks ulasan yang terakhir adalah rangkuman. Pada bagian ini, penulis akan memberikan ulasan akhir berupa simpulan karya tersebut dengan mengemukakan kembali opininya secara keseluruhan. Di bagian ini penulis akan memberikan pendapatnya, apakah karya tersebut mempunyai kualitas yang layak untuk dinikmati atau tidak. Struktur Teks Ulasan Menurut Kosasih Kosasih 2014, 206 berpendapat bahwa urutan teks ulasan yang benar adalah pengenalan isu-pemaparan argumen-penilaian dan rekomendasi 1. Pengenalan isu Menurut Kosasih 2014, 2016 bagian pertama dari struktur teks ulasan adalah pengenalan isu. Bagian ini berisi identitas buku atau film yang diulas dan sinopsisnya. Identitas yang biasa dicantumkan dalam sebuah teks ulasan buku adalah judul, nama penulis, penerbit, dan tahun terbit. 2. Pemaparan Argumen Bagian kedua dari teks ulasan adalah pemaparan argumen. Bisa dibilang bagian ini merupakan bagian inti dari teks ulasan. Hal ini karena di bagian ini, penulis akan memaparkan analisisnya terhadap unsur-unsur karya yang diulas berdasarkan perspektif tertentu. Pada bagian ini, penulis juga akan mencantumkan fakta pendukung untuk memperkuat argumennya. 3. Penilaian dan rekomendasi Bagian ini berisi penilaian penulis mengenai kualitas karya yang diulas, mulai dari keunggulan dan kelemahannya hingga kritik dan saran. Selain itu, ada juga beberapa penulis teks ulasan yang mencantumkan skor dari karya yang diulas. Struktur Teks Ulasan Menurut Isnatun dan Farida Menurut Isnatun dan Farida dalam Apriati 2015, 11, struktur teks ulasan terdiri dari lima bagian, yaitu judul, data, pendahuluan, isi, dan simpulan. 1. Judul Bagian pertama dari struktur teks ulasan menurut Isnatun dan Farida adalah judul ulasan. Bagian judul ini memuat inti dari ulasan yang ditulis. 2. Data Pada teks ulasan, identitas buku terdapat pada bagian data. Identitas yang biasa dicantumkan dalam sebuah teks ulasan buku adalah judul, nama penulis, penerbit, dan tahun terbit. Sementara identitas yang biasa dicantumkan dalam teks ulasan film adalah judul, genre, sutradara, penulis naskah, produser, durasi, tanggal rilis, dan negara asal. 3. Pendahuluan Bagian pendahuluan berisi latar belakang atau gambaran awal dari topik yang akan diulas. Penulis biasanya akan memaparkan secara singkat mengenai pembuat karya dan keunikan karya yang sedang diulas. 4. Isi Bagian isi terdiri dari dua bagian penting, yaitu sinopsis dan evaluasi. Sinopsis merupakan ringkasan mengenai alur cerita dari buku atau film yang diulas. Sementara evaluasi berisi opini atau penilaian penulis terhadap karya yang diulas. 5. Simpulan Bagian yang terakhir dari teks ulasan adalah simpulan. Bagian ini berisi penegasan ulang opini penulis terhadap karya yang diulas. Di bagian ini penulis juga akan memberikan pertimbangan apakah karya tersebut layak dinikmati atau tidak. Struktur Teks Ulasan Menurut Pardiyono Sementara menurut Pardiyono dalam Apriati 2015, 12, urutan struktur teks ulasan yang benar adalah Tittle, berisi judul yang dibuat oleh penulis ulasanIdentification, berisi gambaran awal mengenai karya yang akan of work+evaluation, berisi ringkasan/sinopsis dan komentar penulis terhadap karya yang diulasAuthor and publisher, berisi penulis dan penerbit karya yang diulas. Berdasarkan beberapa struktur teks ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa semua tipe struktur teks di atas memiliki tujuan yang sama. Secara keseluruhan struktur tersebut bertujuan untuk mengupas karya dilihat dari sisi kelebihan dan kekurangan karya tersebut. Penulis teks ulasan akan memaparkan ringkasan dari karya serta unsur-unsur yang terdapat di dalamnya untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai isi dari karya yang diulas. Setelah itu, penulis akan memberikan pendapatnya mengenai keunikan, kelebihan, dan kekurangan karya tersebut sebagai dasar penilaian apakah karya tersebut layak untuk dinikmati atau tidak. Cara Membuat Teks Ulasan Apabila ingin membuat teks ulasan yang baik, kita perlu memperhatikan kaidah penulisannya. Tujuannya supaya pembaca mudah memahami maksud dari tulisan kita. Menurut Zainurrahman 2013, 17 gaya penulisan yang bertele-tele akan membuat tulisan kita tidak menarik. Pembaca akan malas melanjutkan jika hal yang sudah dipahami diuraikan lagi secara panjang lebar. Maka dari itu, penulis harus bisa membuat uraiannya menarik dan tidak melelahkan pembaca. Dalam mengulas suatu karya ke dalam bentuk teks ulasan, penulis sebaiknya menulisnya secara rinci dan singkat tetapi mengandung makna yang jelas dan menarik. Nah, supaya kita lebih mudah membuatnya, perhatikan langkah-langkah menyusun teks ulasan berikut ini. Langkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan Buku Menurut Samad 1997, 6 langkah-langkah menyusun teks ulasan buku adalah Pengenalan terhadap buku yang akan diulas;Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti;Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data;Membuat sinopsis atau inti sari dari buku yang diresensi;Menentukan sikap dan menilai hal-hal yang berkenaan dengan organisasi penulisan, bobot ide, aspek bahasanya, dan aspek tekniknya;Mengoreksi dan merevisi. Langkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan Film Menurut Kosasih 2014, 213 langkah-langkah menyusun teks ulasan film adalah Mengenal film yang ingin diulas;Mencatat identitas film, seperti judul, pengarang, sutradara, waktu, dan tempat penayangan;Menonton film yang akan diulas;Mencatat peristiwa atau adegan-adegan penting yang terjadi di dalamnya;Memberikan tanggapan terhadap film yang diulas; Contoh Teks Ulasan Buku Berikut contoh teks ulasan buku yang dikutip dari Buku Bahasa Indonesia. RENTANG KISAH Judul Rentang Kisah Penulis Gita Savitri Devi Penerbit Gagasmedia Tahun terbit 2017 Buku yang berjudul Rentang Kisah karya Gita Savitri ini bercerita tentang kisah sang penulis. Dalam buku ini diceritakan perjalanan hidup Gita. Tidak hanya itu, pengalaman berkuliah di Jerman juga menjadi bagian dari kisahnya. Penulis mengawali kisahnya dengan bercerita kehidupan masa kecilnya. Masa kecil Gita Savitri dan berbagai fenomena kehidupan dengan banyak pelajaran berharga bagi Gita. Gita kecil bukanlah sosok yang senang dengan orang tua, terutama ibunya. Ia melihat ibunya sebagai sosok diktator dan menakutkan. Saat memasuki jenjang perkuliahan, Gita dibingungkan dengan pilihan berkuliah di ITB atau di Jerman. Melihat ayah dan ibunya yang dahulu juga tinggal di Jerman, kemudian Jerman menjadi pilihannya. Bagian selanjutnya menceritakan berbagai masalah yang menghampiri Gita, termasuk penguasaan bahasa Jerman. Kisahnya di Jerman terus berlanjut hingga tak terasa tujuh tahun berlalu. Banyak pengalaman serta pelajaran yang Gita dapatkan selama tujuh tahun di tanah rantau. Semua pengalaman itu tentunya mampu mengubah Gita menjadi pribadi yang matang dan lebih baik. Tidak seperti dulu. Buku ini benar-benar ringan untuk dibaca. Cerita yang penulis sampaikan begitu saja mengalir dan sangat mudah dipahami. Tidak heran jika Rentang Kisah tahun ini sudah masuk cetakan keenam. Meskipun pada dasarnya ini adalah tentang kisah perjalanan hidup penulis, ada pesan dan nilai moral yang ingin disampaikan kepada pembaca. Setiap di sajikan permasalahan di awal bab, maka pembaca akan ditunjukkan bagaimana penulis merenungkan permasalahan itu, dan di bagian akhir selalu diberikan satu kesimpulan yang mencerahkan. Contoh Teks Ulasan Film Berikut contoh teks ulasan film yang dikutip dari Buku Bahasa Indonesia. Judul “Beth” Bintang Inne Febriyanti, El Manik, Lola Amaria, Reny Djajusman, Saut Sitompul Sutradara Aria Kusumadewa Produser Aria Kusumadewa, Nurul Ariin, Inne Febriyanti, dan Rio Kondo Skenario Nana J. Mulyana Fotograi Enggong Supardi Produksi PT Sinemata Durasi 85 menit “Adakah kata-kata sehat yang keluar dari mulut orang gila?” Ini pertanyaan sederhana. Namun, layaknya pertanyaan sederhana, yang ini pun membutuhkan jawaban yang rumit. Celakanya, jawaban dari pertanyaan inilah yang akan menentukan persepsi penonton terhadap Beth, film terbaru garapan sutradara muda Aria Kusumadewa. Mereka yang memilih jawaban positif, dengan sendirinya akan mencerna Beth sebagai sebuah film alternatif yang kaya makna. Sebaliknya, bagi pemilih jawaban negatif, tak lagi perlu memaksakan diri untuk menikmatinya. Hal ini karena dari awal hingga akhir, Beth hanya mengambil satu setting kehidupan di suatu rumah sakit jiwa. Inti cerita film “Beth” berkisah cinta yang tragis antara Beth atau Elizabeth Inne Febriyanti dan Pesta Bucek, sebagai dua anak manusia yang hidup dalam lingkungan sosial berbeda. Tak direstui oleh orang tua Beth yang jenderal. Kehidupan asmara Beth-Pesta pun berakhir mengenaskan. Pesta masuk penjara karena tertangkap ketika mengonsumsi narkoba. Beth jadi gila lantaran tak kuat menanggung deritanya. Lebih tragis lagi, keduanya dipertemukan kembali di Rumah Sakit Jiwa Manusia. Akan tetapi, kisah cinta Beth-Pesta hanyalah bingkai semata. Inti film “Beth” yang sebenarnya tentang sejumlah karakter yang kemudian muncul dalam kehidupan para penghuni rumah sakit jiwa itu. Di sana ada penyair gila yang kerjanya hanya menulis dan membaca puisi. Ada politikus gila akibat obsesinya untuk menduduki kursi kepresidenan tak pernah tercapai. Di rumah sakit tersebut ada juga seorang perawat yang terpaksa mengabdi karena ia tak diterima masyarakat lantaran pernah dirawat di rumah sakit jiwa itu. Ada pula pasien yang gila justru lantaran terobsesi jadi dokter jiwa. Tingkah para profesional gila yang dirangkai dalam akting yang kemudian melahirkan sejumlah pesan moral Aria. Melalui tokoh Beth, Aria ingin menawarkan pandangan baru lewat suatu ‘kerajaan’ yang dibangunnya. Bukan di dunia waras tidak pula di dunia gila, tetapi di antara keduanya. “Melalui film ini saya hanya ingin mengungkap realitas dalam ekspresi yang jujur. Tak lebih dari itu,” kata Aria. Menurutnya, seperti juga dunia waras, kehidupan di ‘dunia gila’ juga memiliki logika sendiri. Itu sebabnya ada orang gila yang ternyata berpikiran justru lebih logis ketimbang orang sehat. “Sebaliknya, banyak juga orang yang mengaku sehat, tetapi berperilaku tak lebih baik dari orang gila,” tambah Aria. Bagaimana pun keadaannya, film “Beth” merupakan ungkapan semangat pemberontakan Aria pada sesuatu yang mapan. Dari sana Aria ingin memberi isyarat bahwa sudah waktunya kita mengkritisi idiom-idiom sesat yang kini terlanjur hidup dalam masyarakat kita. Jelasnya, memandang hidup secara lebih jujur adalah sebuah kebutuhan mendesak. Tentang pesan moral ini, pengamat kesenian Afrizal Malna mengatakan, tak dapat tertangkap dengan jelas di film “Beth”. “Semua karakter dimainkan bagus dengan porsi yang sama sehingga tak terlihat adanya penonjolan karakter tertentu,” katanya. Ia justru melihat “Beth” sebagai gambaran kian sempitnya ruang di masyarakat yang patut dijadikan tempat manusia untuk berkreasi satu-satunya ruang yang tersisa bagi Aria adalah rumah sakit jiwa. “Tapi, soal apakah ini pilihan yang paling tepat, tentu tetap perlu dipertanyakan,” katanya. Meskipun demikian, semua itu bersifat multitafsir. Film “Beth” tampak istimewa karena pendekatan Aria yang unik dibanding sineas lainnya. Nurul Ariin melihat film karya Aria ini tak ubahnya suatu realitas yang didekati dengan cara yang berkebalikan dari pendekatan yang dilakukan Garin Nugroho dalam karya-karyanya. “Beda dengan karya-karya Garin yang menggambarkan realitas sosial yang selalu dari sisi kehidupan yang manis–manis, Aria lebih suka mendekatinya dari sisi-sisi yang lebih pahit,” kata Nurul. “Itu sebabnya semangat Aria ini perlu didukung penuh.” Republika Navigasi pos